excitment yang hilang

nak menulis kena ada jiwa
kalau mendatar.
merapu tanpa jiwa
bila kau baca
kau dapat rasa hambar.

sebab tu kalau kau perhati
itu pun kalau kau memerhati
aku menulis bila keadaan aku huru hara
sedih kadang gembira
aku tak akan
semata duduk depan komputer lalu menulis
menulis bukan hobi
menulis itu habit.

dan bila kau tak faham yang aku tulis
ketahuilah aku sendiri tak tahu apa yang aku tulis
dan kini waktu ini
aku tulis
sebab teman bercerita sudah tiada
err mungkin kurang keberadaan.
aku kena belajar untuk berbicara sendiri
maka bila kau lihat sumbang
jadi kau abaikan

aku pun tak tahu keadaan ini sampai bila
banyak benar yang aku ingin cerita sebenarnya
tapi entah... bila baca cerita itu mendatar
aku keliru di mana permulaan klimaks dan pengakhirnya
jadi aku simpan sahaja.
pencuri jiwa pulangkan kembali
mungkin aku boleh hidup sendiri
tapi bukan begini.

excitment itu di mana